Ada Apa dengan Anak-anak kita???...

Saya sadur berita ini dari salah satu Media Informasi di Karawang, sengaja saya persembahkan buat para orang tua atau siapa saja yang mempunyai anak khususnya, apa yang mesti kita perbuat bagi anak-anak kita, jangan salahkan pihak manapun tapi harus bagaimanakah kita menghadapi anak-anak kita...

Perilaku pelajar yang sering menimbulkan keributan hingga menjurus melakukan tindak kriminal, membuat resah masyarakat.

Seperti yang terjadi di pertigaan Simpang Jomin, Kecamatan Kotabaru, Kamis (16/12) siang kemarin, puluhan siswa berseragam SMP berkumpul secara berkelompok. Mereka lalu berjalan menyusuri rel kereta api di bawah jembatan Simpang, mencari siswa sekolah lain untuk diajak berkelahi. "Mungkin mereka akan bertemu dengan lawannya. Saya melihat, mereka ada yang membawa gesper yang dilengkapi gerigi tajam.

Bahkan, sebagian lagi ada yang sudah siap-siap memegang batu. Di sini sering terjadi tawuran pelajar, untungnya kemarin keburu dibubarkan, jadi tidak ada keributan. Saya tidak tahu mereka dari SMP mana," papar salah seorang warga, Asep (25) pada RAKA.

Dia merasa miris atas tingkah laku pelajar di luar sekolah. Dia tidak bisa memprediksi bagaimana generasi bangsa kedepan, jika budaya kekerasan masih tetap ada. "Mau jadi apa mereka, kalau terus-terusan seperti ini. Antar pelajar sudah saling serang, tidak ada lagi sifat kemanusiaan. Bahkan, mereka menggunakan benda-benda tajam untuk saling melukai. Harusnya mereka berperilaku seperti orang terpelajar, jangan bertindak brutal. Bagaimana penerus bangsa ini kalau sekarang mereka berperilaku seperti ini," ujarnya.

Menurut Asep, kenakalan pelajar merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya sekolah. Tapi, orang tua, masyarakat dan pemerintah juga harus lebih berperan aktif dalam membina generasi muda. "Sekolah harus meningkatkan peranannya dalam mendidik anak, begitupun orang tua harus ikut mengawasi anak-anaknya, dan juga masyarakat harus cepat tanggap dalam melihat setiap gejala ataupun indikasi yang bisa menimbulkan tawuran. Pemerintah juga harus bisa memprogramkan pendidikan yang berbasis moral, agar perilaku anak sekolah bisa lebih baik," terangnya.

Sementara itu, warga lainnya, Ujang (36) menuturkan, pemerintah perlu membuat semacam polisi pelajar untuk mengawasi perilaku pelajar di luar jam sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memperketat pengawasan terhadap anak sekolah di luar sekolah. "Bila perlu dibuat polisi pelajar, atau maksimalkan peranan Satpol PP. Mungkin kalau hanya guru, tidak akan bisa mengawasi sampai ke luar sekolah. Pembinaan anak sekolah dalam masalah agama, dan sosial juga perlu ditingkatkan. Mudah-mudahan tidak ada lagi tawuran pelajar," pungkasnya.(asy)

1 komentar: